Kaputusan (Ajaran) Aji Maya Sandhi


Pada saat menjelma bemama Sang Rare Kula, adapun beliau yang bergelar Sang Siwa Jati, yang memberikan ketentuan batas tentang lamanya ananda berada dalam Gedong Kusuma (perut Ibu), setelah berumur 7 bulan ananda bernama Sang Gana Geni Molah, pada saat ananda baru saja dilahirkan ananda bemama Sang Kunjara Dewa.

Siapakah di antara kalian yang dapat mengetahui ketika masih berada dalam Gedong Kusuma (perut Ibu), yang penuh kegelapan itu ?

Apakah kalian bermaksud hendak mengetahui semasih dalam perut ibumu, ananda akan pula mengingat semasih berada dalam Pulau Candani, dan jika ananda bermaksud mengetahuinya, maka lihatlah gambar ini :

 

Untuk menampilkan bagian ini, diperlukan
Login Membership

Maka gambar yang diperlihatkan oleh Hyang Maya Sandhi lalu diperhatikan oleh keempat murid beliau, membuat mereka sangat kagum akan keluhurannya, serasa benar-benar telah mengenal Siwa Bhawana.

Setelah melihat gambar yang terdapat pada perut Sanghyang Aji Maya Sandhi itu, maka dengan serempak keempat para murid beliau itu berdatang sembah kemudian berkata :

setelah hamba ini melihatnya serta telah menaruh keyakinan dan kepercayaan, maka tuluskanlah anugrah terhadap diri hamba ini. Dimana mungkin hamba ini dapat memahami apa yang disebut Kamoksan atau Kalepasan. Apabila tiada Hyang Guru memberikan wejangan, tiada mungkin hamba dapat mengetahui apa yang hamba diperbuat semasih berada dalam dunia ini, hingga datang waktu kematian.

Demikianlah hatur keempat murid Hyang Maya Sandhi. Maka kembali Hyang Maya Sandhi bersabda :

Duhai para muridku ketika ananda ke luar dari Gedong Kusuma (perut Ibu) ananda disongsong oleh Meme (Ibu) dan Bape (Bapak), keduanya itulah yang mengetahui tentang kehidupanmu, tahu akan apa yang disebut baik dan buruk, tahu akan Papa-Neraka dan Kebahagiaanmu. Kedua beliau itulah yang seharusnya dihormati dan dijunjung selama di dunia ini. Pada saat ananda berpergian kemana pun, tujukanlah dan tempatkanlah Ibu dan Bapak pada pikiranmu (regepang) ada pada badanmu, segala yang beniat jahat tak akan berani terhadapmu, segala yang bemyawa yang dapat bergerak takut penuh kengerian ketika melihatmu, sebab anandalah guru dari segala yang bernyawa dan yang dapat bergerak.

Kusebutkan tentang di mana kedudukan kedua beliau itu :

Untuk menampilkan bagian ini, diperlukan
Login Membership

Jika deras keluamya melalui lobang hidung bagian kanan, anggaplah Bapak berada di kanan jalan itulah disebut Ang. Anggaplah Ibu di kiri jalan. Jika deras keluamya di bagian kiri, dan itulah yang disebut Ung, sedangkan Ibu kedudukannya di sebelah kanan. Jika seimbang derasnya, anggaplah Bapak dalam Pikiran dan Ibu berada di belakangnya dan itulah disebut Mang. Lakukanlah dengan setepat-tepatnya, sehingga segalanya tak akan berani akan kekuasaanmu yang kalian dapatkan itu.

Pada saat baru saja lahir dan dapat melihat Dunia ini ananda memiliki empat gelar, nama : I Buta Kakawa, I Buta Saliwah, I Buta Ari-Ari, dan I Buta Rudira.

Setelah ananda diupacarakan sebagai seorang bayi, namamu diganti ialah : Anggapati, Mrajapati, Banaspati dan Banaspati Raja.

Keempat itulah yang menjaga di bagian depan dan belakang, di kanan kiri, ketika ananda telah mencapai umur dewasa, kembali ananda berganti nama seperti : Babu Lembana, Babu Ugian, Babu Kakered, dan Babu Abra.

Ketika ananda telah mengenal ajaran upedesa, kembali namamu diganti dengan : Sang Mur Jatirupa, Sang Mur Jati Purusa, Sang Mur Jati Dewa, dan Sang Mur Jati Siwah.

Kalau lahir Perempuan, keempatnya itu bemama ialah : Sang Marma Sih, Sang Suksmasih, Sang Lulut Sih, dan Sang Dana Sih.


Sumber Buku
I Made Bidja


Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Baca Juga