Kaputusan (Ajaran) Aji Maya Sandhi


Demikianlah wejangan Hyang Maya Sandhi kepada keempat para murid beliau yang dengan serempak lalu berdatang sembah :

Mohon ampun, Oh Hyang Guru, sangat benar segala apa yang telah Hyang Guru utarakan tadi namun mana mungkin hamba ini dapat memahami apa yang disebut Sekala-Niskala, apabila tiada Hyang Guru menguraikannya, apa seharusnya yang hamba kerjakan selama hidup hingga mati, yang dapat mendatangkan kebahagiaan atau penderitaan.

Selanjutnya kembali Sang Daksina Loka berdatang sembah :

ada lagi yang hamba mohonkan kehadapan Hyang Guru, tatkala matahari terbenam (tidur) lalu apa yang membuat manusia itu tak berpenglihatan dan tiada beringatan ? kemanakah perginya keduanya itu ? hingga tiada terlekat di badan ini. Kemudian lalu ingatan itu kembali pada saat manusia itu terjaga ? tentang itulah anugrahkan kepada hamba ini.

Hyang Maya Sandhi segera menjawabnya:

Tenang dan tunggulah oh muridku, sangat rahasia yang ananda tanyakan itu, karena merupakan suatu yang sangat Suci rahasianya (suksma jati), ada yang dinamakan/disebut Sanghyang Rare Krinci yang berkedudukan dipertengahan mata yang sebelah Kanan, Beliau itu laki-laki, dan yang dinamakan Sanghyang Rare Hening berkedudukan di pertengahan mata sebelah Kiri dan Beliau itu Perempuan, dan itulah yang menyebabkan ada tampak bayangan pada pertengahan kedua buah mata dan itulah yang disebut Dewanya Mata.

Sanghyang Rare Krinci melesat (pergi) melalui Windhu Sidayu. langsung ke Telaga Murda. kemudian menuju tempat Otak Kecil di tempat itulah peraduannya Sanghyang Krinci.

Sedangkan Sanghyang Rare Hening melesat (pergi) melalui Windhu Rahasia, langsung ke Telaga Murni terus ke Otak Besar. di sanalah tempat peraduannya. Hal itulah yang membuat orang tertidur dengan lelap.

Adapun yang dinamakan Windhu Sidayu adalah terletak pada dasar mata kakan. Di bagian bawahnya dinamakan Telaga Murdha. Dan yang dinamakan Windhu Rahasia yang terletak di bagian pangkal mata Kiri,di bagian bawahnya dinamakan Telaga Murni.

Inilah bentuknya :

Untuk menampilkan bagian ini, diperlukan
Login Membership

Kedua telaga itulah yang menyebabkan kedua biji mata dapat mengalirkan Air.
Demikianlah wejangan. Hyang Maya Sandhi di hadapan keempat murid Beliau,

kembali Hyang Pascima Loka memohon anugrah dari Hyang Maha Guru :

Mohon ampun oh junjungan hamba, berikanlah hamba ini keterangan yang membuat manusia bermimpi, yang mana pergi meninggalkan badan atau wadag, dan mana pula yang bertugas menjaga/penunggunya badan atau tubuh ini ?

Hyang Maya Sandhi lalu bersabda :

sangat luhur/baik pertanyaan ananda itu oh muridku, ini, disebutkan ada empat banyaknya yang ada pada tubuh kalian di antaranya; 
Sanghyang Premana (Pemikiran/Pikiran), Sanghyang Manon (Mata) yang membuat dapat melihat, Sanghyang Atman (Roh) dan Sanghyang Panunggu Urip (Sanghyang Jiwa).

Yang membuat manusia saat tidur bermimpi,  Sanghyang Atma keluar dari badan dengan melalui Mulut. Sanghyang Premana ke luar melalui Hidung. dan Sanghyang Manon ke luar dengan melalui Mata, sedangkan Sang hyang Panunggu Urip (Jiwa) tiada turut ke luar, karena bertugas menjaga Badan/Tubuh, jadi yang ke luar tiga dan satu yang menunggu.

Sanghyang Manon, Sanghyang Premana dan Sanghyang Atma semua itu ke luar dari badan/ tubuh dan pada duduk di atas tubuh manusia yang sedang tidur, ketiganya itu tiada berjauhan.

Kemudian setiap yang terpandang oleh ketiganya, itulah yang merupakan buah impian, jika terlanjur Sanghyang Manon memperhatikan orang lain, itulah yang membuat manusia dapat memimpikan orang lain.

Jika di antara ketiganya itu tidak lengkap keluar dari badan/tubuh orang yang sedang tidur itu, misalnya hanya dua atau satu yang ke luar, tiada menentu impian itu, terputus-putus bahkan membuat kebingungan buah mimpi itu.

  • Sanghyang Manon berkedudukan pada pertengahan (unteng) mata yang mempunyai warna indah penuh cahaya.
    Sanghyang Premana berkedudukan pada Kumba Manik dengan wama Hitam menyala-nyala,
  • Sanghyang Atma berkedudukan pada Cecupu Manik, tanpa memiliki warna, tanpa memiliki bentuk, tampak (melihat) Sekala-Niskala,
  • Sanghyang Penunggu Urip (Sanghyang Jiwa) berkedudukan di Kundi Manik dengan wama seperti kunang-kunang berpencaran.

Yang menyebabkan tubuh itu dihinggapi penyakit, karena Sanghyang Atma meninggalkan tubuh manusia itu, jika Sanghyang Manon pergi dari tubuh, membuat manusia itu Buta, jika Sanghyang Premana meninggalkan tubuh itu membuat manusia tiada berdaya (klenger), jika Sanghyang Panunggu Urip (Sanghyang Jiwa) itu meninggalkan manusia (tubuh itu), membuat manusia akan mati.

Seperti itulah wejanganku jangan Kalian melupakannya, laksanakanlah dengan setepat-tepatnya, janganlah menghianati dan menghina dengan bhudi rendah/kerendahan budhi.


Sumber Buku
I Made Bidja


Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Baca Juga