Translasi, Tata Cara dan Aturan Menulis Aksara Bali dengan Aplikasi Keyboard
Translasi dalam menulis aksara Bali dengan aturan dan tata cara aplikasi online huruf Bali, hasil bisa di simpan dan di copy paste sesuai terjemahan latin.
Aksara Bali adalah aksara tradisional penduduk Bali dan mengembang di Bali. Aksara Bali adalah suatu abugida yang berpangkal pada huruf Pallawa. Aksara ini menyerupai dengan aksara Jawa. Perbedaannya tidak kekurangan pada lekukan bangun huruf. Aksara Bali berjumlah 47 karakter, 14 di selangnya adalah huruf vokal (aksara suara). Huruf konsonan (aksara wianjana) berjumlah 33 karakter. Aksara wianjana Bali yang biasa digunakan berjumlah 18 karakter. Juga terdapat aksara wianjana Kawi yang digunakan pada kata-kata tertentu, terutama kata-kata yang dipengaruhi bahasa Kawi dan Sanskerta. Meski aci aksara wianjana Kawi yang mengandung intonasi nada tertentu, pengucapannya sering disetarakan dengan aksara wianjana Bali. Misalnya, aksara dirgha (pengucapan panjang) yang seharusnya dibaca panjang, seringkali dibaca seperti aksara hresua (pengucapan pendek). Aksara Bali, juga dikenal sebagai Hanacaraka, adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Pulau Bali. Aksara ini terutama digunakan untuk menulis bahasa bahasa Bali, Sanskerta, dan Kawi, namun dalam perkembangannya juga digunakan untuk menulis beberapa bahasa daerah lainnya seperti bahasa Sasak dan Melayu dengan tambahan dan modifikasi. Aksara Bali merupakan turunan dari aksara Brahmi India melalui perantara aksara Kawi dan berkerabat dekat dengan aksara Jawa. Aksara Bali aktif digunakan dalam sastra maupun tulisan sehari-hari masyarakat Bali sejak pertengahan abad ke-15 hingga kini dan masih diajarkan di Bali sebagai bagian dari muatan lokal, meski penerapannya dalam kehidupan sehari-hari telah berkurang.
Aksara Bali biasa digunakan untuk menulis bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menuliskan karya sastra. Ada dua aksara biasa yakni aksara Wreastra dan aksara Swalelita. Wreastra digunakan untuk menulis bahasa Bali umum. Sedangkan Swalelita untuk menulis bahasa Sansekerta.
Sementara aksara suci digunakan untuk menulis masalah-masalah yang berkaitan dengan keagamaan, seperti menulis atau mengetik japa mantra, weda, rerajahan. Aksara suci pun dibagi dua yaitu aksara Wijaksara dan aksara Modre. Wijaksara digunakan untuk menulis hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan. Sementara Modre, merupakan aksara Bali untuk menulis yang bersifat magis. Berdasarkan kesamaan bentuk, aksara Bali dapat dibagi menjadi tiga. Pertama bentuk pangawak yang juga disebut aksara Bali bentuk dasar. Kemudian aksara Bali bentuk turunan yang berasal dari aksara pangawak yang diubah jadi bentuk gempelan dan pangangge. Terakhir adalah aksara Bali bentuk lambang-lambang.
Ketikan Kata Pencarian untuk Penulisan Yang Benar
Download Font Salin Simpan ke Word
Keyboard | Aksara | |
---|---|---|
Shift + 1 | ᬒᬁ | Om / Ong |
Shift + 2 | ᬅᬂ | Ang |
Shift + 3 | ᬉᬁ | Ung |
Shift + 4 | ᬫᬁ | Mang |
Shift + 5 | ᬁ | ŋ (ng) / ṁ |
Shift + i | ᬷ | ī |
Shift + E | ᬾ | e |
Aksara Bali Online | Translasi dan Aturan Menulis Huruf Bali
- 1Belajar Aksara Bali
- 1.1Akṣara Wreastra (wresastra)
- 1.2Akṣara Swara
- 1.3Akṣara Wyañjana
- 2Penggunaan Pangangge Swara dan Těngěnan
- 2.1Pangangge Swara
- 2.2Pangangge Těngěnan
- 2.2.1A. Pemakaian ULU
- 2.2.2B. Pemakaian BISAH (Wisarga)
- 2.2.3c. pemakaian RA dan Surang
- 2.2.4D. pemakaian cěcěk
- 2.3PanganggE ardhaswara
- 2.1Penggunaan Gantungan, Gempelan dan Adeg-Adeg
- 2.2Penggunaan Angka
- 2.3Penggunaan Tanda baca
- 2.4Notasi musik
- 2.5Bunyi non-Indik
- 2.6Aksara Modre
- 3Transliterasi dan Aturan Menulis Aksara Bali
- 4Uger-Uger Pasang Aksara Bali dan Penerapannya
- 5Digitalisasi - Kode Aksara Bali
- 6Bentuk dan Kemiripan Aksara Bali
- 6.6.11. Ai-kara ( ᬐ ) dan JA-JERA ( ᬛ )
- 6.6.22. Ta ( ᬢ ), tha ( ᬣ ), ṭa ( ᬝ ), ṭha ( ᬞ ) dan ṭhā ( ᬞᬵ )
- 6.6.33. ḍa Madu ( ᬟ ) , dha ( ᬥ ), ḍha ( ᬠ ) dan Ya ( ᬬ )
- 6.6.44. E-kara ( ᬏ )
- 6.6.55. Taling ( ᬾ ) dan taling rěpa / taling detya ( ᬿ )
- 6.6.66. O-kara ( ᭓ ) dan O-kara dirgha ( ᬒ )
- 7Penulisan Singkatan (Akronim) - Aksara Anceng Bali
- 8Pengucapan Aksara Bali Serapan dari Sansekerta
Penulisan Singkatan (Akronim) – Aksara Anceng Bali
Singkatan dan akronim tidak hanya digunakan dalam bahasa Indonesia saja, juga banyak digunakan pada aksara Bali. Singkatan dalam bahasa Bali disebut Aksara Anceng, ditulis diantara dua carik siki ᭞ …᭞ terutama untuk singkatan wariga, usada, pipil dan lain-lainnya.
Ringkesan Modern adalah ringkasan yang diserap dari bahasa Indonesia ditulis dengan disertai carik siki. Penyerapan dari bahasa asing, tulisan singkatannya mengikuti bunyinya (fonetik) dan bentuk dalam bahasa Indonesia. Singkatan modern dalam bahasa Bali juga ditulis dengan mengambil setiap huruf besar/capital dari kata yang disingkat. Misalkan :
Singkatan | Aksara Bali |
---|---|
SD | ᭞ ᬏᬲ᭄ ᬤᬾ᭞ |
SMP | ᭞ ᬏᬲ᭄ ᬏᬫ᭄ ᬧᬾ᭞ |
SMA | ᭞ ᬏᬲ᭄ ᬏᬫ᭄ ᬅ᭞ |
SMU | ᭞ ᬏᬲ᭄ ᬏᬫ᭄ ᬉ᭞ |
SMK | ᭞ ᬏᬲ᭄ ᬏᬫ᭄ ᬓ᭞ |
LPD | ᭞ ᬏᬮ᭄ ᬧᬾ ᬤᬾ᭞ |
RRI | ᭞ ᬏᬃ ᬏᬃ ᬇ᭞ |
P3K | ᭞ᬧᬾ ᬢᬶᬕ ᬓ᭞ |
D2 | ᭞ᬤᬾ ᬤᬸᬯ᭞ |
Akronim banyak diserap dari bahasa Indonesia, yang jaman sekarang banyak digunakan dalam menuliskan papan nama yang menggunakan aksara bali. Akronim yang kelihatannya tidak berupa singkatan, tidak lagi memakai carik siki di depannya, melainkan hanya di akhir kata saja memakai carik siki, misalnya:
Akronim | Aksara Bali |
---|---|
Depdagri | ᬤᬾᬧ᭄ᬤᬕ᭄ᬭᬶ᭞ |
Depdikbud | ᬤᬾᬧ᭄ᬤᬶᬓ᭄ᬩᬸᬤ᭄᭞ |
Balita | ᬩᬮᬶᬢ᭞ |