Rangkaian Upacara dan Upakara Manusa Yadnya

Manusa Yadnya adalah suatu upacara suci atau pengorbanan suci demi kesempurnaan hidup manusia. Di dalam pelaksanaan upacara Manusa Yadnya masalah tempat, keadaan, dan waktu sangat penting. Secara umum upacara itu dilaksanakan pada saat anak mengalami masa peralihan. Sebab ada anggapan bahwa pada saat-saat itulah anak dalam keadaan kritis, sehingga perlu diupacarai atau diselamati. Dalam menyelenggarakan… Detail

Jenis-Jenis Tetandingan Banten Sesayut (Tatebasan)

Banten Sesayut atau Banten Tatebasan yang berbeda-beda disesuaikan dengan upacara yang dilaksanakannya. Banten Sesayut atau Banten Tatebasan kalau disimak dari arti kata Sesayut, yang berakar dari kata “Sayut” atau nyayut memiliki arti mengharapkan, mendoakan, mensthanakan dan mengembalikan. Sedangkan Tatebasan yang berakar dari kata “Tebas” yang memiliki arti sama dengan Sesayut. Setiap upacara yang dilaksanakan oleh… Detail

Banten Purnama Tilem dan Kajeng Kliwon

Secara sederhana, banten adalah persembahan dan sarana bagi umat Hindu mendekatkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sang Pencipta. Merupakan wujud rasa terima kasih, cinta dan bakti pada beliau karna telah dilimpahi wara nugrahaNya. Namun, secara mendasar banten dalam agama Hindu juga adalah bahasa agama. Ajaran suci Veda sabda suci Tuhan itu disampaikan kepada… Detail

Esensi Tari Topeng Sidakarya pada Dewa Yadnya

Kehidupan beragama Hindu di Bali tentunya tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan berkesenian hal ini seolah sudah menyatu dalam sebuah pelaksanaan dalam beragama. Dalam banyak dimensi pelaksanaan kegiatan beragama yang dituangkan dalam upacara agama banyak kita menyaksikan kegiatan kesenian senantiasa mendukung pelaksanaan upacara agama, sehingga dalam praktiknya kesenian dalam sebuah upacara terbagi menjadi tiga yaitu seni… Detail

Lontar Panca Durgha, 5 Kekuatan (Shakti)

Adapun yang dimaksud dengan Sakti Panca Durga adalah lima macam kekuatan (Shakti) Durga. Lima macam kekuatan Durga inilah yang menguasai lima arah mata angin di dunia niskala (tidak nampak) dan bisa menimbulkan kemakmuran bagi umat manusia maupun bencana apa bila dilanggar batas-batas wilayahnya. Bali memang tidak bisa lepas dari upacara keagamaan yang dilakukan masyarakatnya, sehingga… Detail

Peran Pecalang Sebagai Simbol Kekuatan Budaya Bali

Pecalang merupakan kelompok keamanan tradisional Bali yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban desa adat tempat pecalang tersebut bertugas. Berbagai ancaman terhadap kebudayaan Bali seperti kejahatan narkotika, terorisme, korupsi, semakin menghilangnya budaya Bali akibat modernisme sangat mengkhawatirkan. Kondisi tersebut yang membuat masyarakat membutuhkan kelompok keamanan tradisional yang mampu menjadi simbol sekaligus benteng untuk menunjukkan kekuatan dari… Detail

Prosedur Pelaksanaan Upacara Suddhi wadani

Perkawinan adalah suatu pranata sosial yang keramat karena terbentuk Ghrastha Asrama, yaitu tempat untuk melaksanakan Dharma, dan mengusahakan Artha serta Kama. Masa Ghrastha mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat Hindu. Jika status perkawinan yang merupakan tatanan  kesucian  tidak lagi memerlukan legalisasi agama, maka  hidup berkeluarga tanpa bimbingan agama. Perkawinan atau wiwaha bagi umat Hindu mempunyai arti dan kedudukan yang khusus di dalam kehidupan manusia… Detail

Pengider Bhuana dan Wariga di Lontar Kanda Sangalukun

Lontar tutur Kanda Sangalukun merupakan karya sastra berbahasa Jawa Kuno, namun ditulis dengan huruf Bali, mengungkapkan ajaran Pengider Bhuana yang dihubungkan dengan padewasan, Dharma Pewayangan, ajaran Kelepasan, ajaran tentang hakikat jiwa dari badan, dan juga menguraikan hubungan Pengider Bhuana dengan Bhuana Agung (makrokosmos) dan Bhuana Alit (mikrolosmos). Pengider Bhuana yang secara harafiah berarti perputaran arah… Detail

Lontar Yadnya Prakerti

Iti Widhi sastra Tapini, warah Bhatari Umadewi, sira hyang ing pura dalem maka lingga gama kerti, ulahing wang kamanusan, ndya ta lwirnya: Dewakerti, Budakerti, manusakerti, jagatkerti. Samangkana kweh ikang parakerti palaning anadi wang, arep pun sira amaraYadnya, nimita kweh wetunikang Yadnya, sapta Yadnya makadin ika, lwirnya: Aswameda-Yadnya, Siwa-Yadnya, Resi-Yadnya, Pitra-Yadnya, Bhuta-Yadnya, Manusa-Yadnya, Samodaya linuwihaken ,… Detail

Lontar Dewa Tattwa

Lontar Dewa Tattwa memuat tentang tata upacara melis (melasti/mekiis), upacara memungkah, mendirikan bangunan suci, mendirikan sanggar tawang dan upakaranya dan juga bermacam pedagingan dalam membangun tempat suci, seperti Meru, Gedong, Prasada, Padmasana, Ibu, semuanya hendak dilengkapi dengan Padagingan Nista, Madya, Utama. Selain itu, dalam lontar ini juga diuraikan mengenai Upacara Ngusabha Desa Nini dengan segala… Detail