Lontar Bali Wariga Gemet

1a. Ong Awighnamastu namadem. Nyan kaputusaning Wariga Gmet, purwananing wijilning wuku, nga, sinta, ati, magnah tinghal, nga, wariga, pupusuh, mungguh ring cangkem, nga, langkir, ringampru, mungguh ring karnna, nga, tambir, ring paparu, mungguh ring irung, nga, bala, ring husus, mungguh ring naga, nga, watugunung, wijining tinghal, mungguh ring suku, nga, urip ring tutuk, Ong, nga,… Detail

Vedānta Dibalik Tattvabodha tentang Jiva dan Maya Brahman

Vedānta berasal dari Veda. Veda berarti pengetahuan dan anta berarti konklusif. Karena itu Vedānta berarti pengetahuan konklusif. Vedānta adalah filsafat yang membersihkan keraguan tentang Brahman. Pengetahuan di sini berarti bukan pengetahuan duniawi. Pengetahuan duniawi bersifat materialistis dan diperoleh untuk kesejahteraan materi. Pengetahuan duniawi adalah tentang benda-benda duniawi dan jasmani. Pengetahuan spiritual berbeda dari pengetahuan duniawi…. Detail

Asal-usul Pertunjukan serta Topeng Barong dan Rangda

Sumber yang banyak menyebutkan keberadaan Barong adalah sumber yang tertulis dalam lontar, cerita rakyat dan asumsi yang didasarkan pada kepercayaan umat Hindu di Bali, bahwa para dewa diyakini mempunyai binatang peliharaan semacam lingga sthana atau wahana, seperti; lembu, singa, dan lain-lain. Kepercayaan ini pun sangat kuat pengaruhnya dalam kehidupan beragama, sehingga apabila suatu saat orang… Detail

Runtutan Upakara dan Pelaksanaan Ngaben

Ngaben dalam bahasa Bali berkonotasi halus yang sering disebut dengan Palebon, yang berasal dari kata lebu yang artinya prathiwi atau tanah. Palebon artinya menjadikan prathiwi (abu). Untuk menjadikan tanah itu ada dua cara yaitu dengan cara membakar dan menanam ke dalam tanah. Namun cara membakar adalah yang paling cepat. Tujuan dari upacara ngaben adalah agar… Detail

Rangkaian Membangun Palinggih Padmasana

Padmasana (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu (Pelinggih), terutama umat Hindu di Indonesia. Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga. Padmasana berasal juga ada dalam Bahasa Kawi, yaitu: “Padma”… Detail

Bayuh Oton & Tirta Penglukatan Wayang Sapuh Leger

Sapuh Leger berasal dari kata dasar “sapuh” dan “leger”. Dalam kamus Bali-Indonesia, terdapat kata sapuh yang artinya membersihkan, dan kata leger sinonim dengan kata leget (bahasa jawa) yang artinya tercemar atau kotor. Sehingga secara etimologi sapuh leger diartikan pembersihan atau penyucian dari keadaan tercemar atau kotor. Kata “Sapuh Leger” di Bali secara khusus dihubungkan dengan… Detail

Upakara dan Cara Ngaturang Guru Piduka

Guru piduka dan bendu piduka adalah nama upakara, sasajen atau banten yang digunakan dalam upacara agama Hindu. Upakara ini dipersembahkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa atau leluhur sebagai sarana untuk permohonan maaf dan memohon waranugraha-Nya. Guru piduka berasal dari kata Guru dan Piduka. Guru menurut kamus sansekerta Indonesia berarti berat, sesar, luas, hebat, penting dan… Detail

Pengringkes Mantra Dasaksara

1a/b | Om Awighnà pamastu namasidem. Iwastu satàwayanya, pangaringkes dasaksara, kawruhakna pasuk wetunya, yan sira wruha ring kalingan iki, tlas papa naraka bapabunta, tekang (sa)riranta, iki kamulaning panulak satru, mwang sarwa wisesa, sami pada kasor denya, anghing haywa wera ring wong lyan, apan dahating uttama aksara iki, rasamangkanak palanya, patemuning tastra : Sa Ba Ta A… Detail

Cerita Cupak dan I Grantang

Pagi itu udara cerah. Burung-burung berkicau dengan sangat merdu. Matahari mulai tampak kemerah-merahan dan bersinar m nerangi pegunungan. Dari kejauhan tampak dua orang berjalan beriringan menuruni perbukitan. Yang satu bernama I Cupak dan yang satunya lagi bernama I Grantang. I Cupak berbadan gemuk, edangkan I Grantang berbadan kurus. Mereka adalah kakak beradik. Kedua orang bersaudara… Detail

Pawintenan Dan Sesananing Pemangku (Pinandita)

Pemangku (Pinandita) dalam Agama Hindu menempati kedudukan yang sangat penting. Peranan Pemangku tampak sangat menonjol dalam penyelesaian suatu Yadnya. Lebih lagi dalam pelaksanaan Yadnya yang cukup besar, akan menjadi kurang sempurna kalau tidak di antar oleh Rohaniawan yang dipandang sesuai untuk itu. Dalam pelaksanaan Yadnya di Bali, dikenal ada tiga unsur utama yang sangat berperan… Detail