Tattwa / Tutur Candrabherawa dengan Yudistira

Tutur Candrabherawa (Chandra Bhairava) secara tektual merupakan penggalan dari Kuntiyajña Nilacandra. Secara intrinsik tergolong lontar tutur / tattwa, disusun dalam bentuk prosa menggunakan bahasa Sanskerta singkat dan bahasa Kawi sebagai penjelasan. Di dalam tutur Candrabherawa, tentunya terkandung nilai- nilai ketuhanan sebagai pedoman hidup sampai saat ini. Ringkasan Tutur Candrabherawa Tokoh sentral yang ditampilkan dalam naskah… Detail

Horoskop pada Tenung Wariga Gemet

Pranata mangsa berbasis peredaran matahari dan siklusnya (setahun) berumur 365 hari (atau 366 hari) serta memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam lainnya yang dimanfaatkan sebagai pedoman dalam kegiatan usaha tani maupun persiapan diri menghadapi bencana (kekeringan, wabah penyakit, serangan pengganggu tanaman, atau banjir) yang mungkin timbul pada waktu-waktu tertentu. Pranata Mangsa sendiri berasal dari… Detail

Mantra, Shakti dari Shabda Brahman

Sumber tekstual dari Mantra dapat ditemukan dalam Veda, Purana dan Tantra. Kitab Suci yang terakhir pada dasarnya adalah Mantra-Shastra. Bahkan itu disebut secara umum oleh Sadhaka dan bukan Tantra Shastra. Dan demikian dikatakan dari semua Shastra, dilambangkan sebagai tubuh, bahwa Tantra Shastra yang terdiri dari : Mantra adalah Paramatma nya, Veda adalah Jivatma nya, Darsana… Detail

Konsep Kepercayaan Agama Hindu Bali

Seperti telah diketahui bahwa masyarakat Bali secara mayoritas memeluk agama Hindu, tidak jelas sejak kapan agama Hindu mulai masuk ke Bali. Beberapa sumber mengatakan bahwa yang datang ke Bali pertama adalah Rsi Markadeya, karena dianggap sebagai penyebar Agama Hindu yang datang pertama kali ke daerah Bali sekitar abad keVIII. Sebelum Agama Hindu diperkenalkan, masyarakat Bali… Detail

Kekuatan Mala Rudraksha – Mata Siwa

Pohon Rudraksha ukurannya hampir sama dengan pohon beringin. Rudraksha terbaik dapat ditemukan tumbuh di daerah pegunungan. Rudraksha Akhara dibawa dari Nepal. Sri Swamiji menanamnya di luar gubuk pertamanya, di Parna Kutir. Ketika dia melakukan pemangkasan pertama, dia hanya meninggalkan tiga cabang, dan membuat sankalpa atau memutuskan bahwa pohon ini harus menghasilkan hanya ekamukhi yang sangat menguntungkan dan kuat… Detail

Konsep Kosmologi Masyarakat Hindu Bali

Kosmos adalah jagad alam semesta. Kosmologi adalah kajian tentang kosmos yang berkaitan dengan kosmogoni atau mite mengenai penciptaan dunia atau alam semesta dan manusia (Koentjaraningrat, 1984 : 329). Berkaitan dengan pengertian tersebut meliputi hal-ihkwal tentang proses terjadinya alam jagad raya beserta isinya, yaitu siapa pencipta dan bagaimana alam semesta ini di ciptakan. Kata kosmologi, berasal… Detail

Samskara, Memori dan Karma

Semua tindakan, kesenangan, dan pengalaman meninggalkan bekasnya dalam pikiran bawah sadar dan tidak sadar dalam bentuk kesan halus atau potensi residu. Kesan-kesan ini disebut samskara dan merupakan akar penyebab kelahiran kembali dan pengalaman kenikmatan dan kesakitan. Yogi menyelam jauh di dalam dan bersentuhan langsung dengan samskara ini. Dia secara langsung mempersepsikan mereka melalui visi batin yoga. Apa… Detail

Tantra di Jaman Kali Yuga

Tantra adalah sistem pencerahan Diri tertua dan paling ilmiah, yang berasal bahkan sebelum Veda. Untuk waktu yang lama, sains yang kuat ini tetap terlupakan, bahkan sampai sekarang mereka yang seharusnya mempraktikkan Tantra di kehidupan sosial sudah tidak tersentuh. Orang-orang menganggap Tantra lebih ke jenis sihir atau mistik, sehingga mereka memiliki gagasan yang sangat aneh tentang apa itu… Detail

Esensi Astanga Yoga Patanjali

Salah satu karya besar dalam sejarah manusia adalah orang bijak Maharishi Patanjali, penyusun Astanga Yoga, pandangan tentang realitas tertinggi melalui seni dan ilmu Yoga. Maharishi Patanjali tentu saja adalah jiwa yang tercerahkan yang telah mengalami kondisi tertinggi dan tetap tinggal karena dia ingin orang lain juga mencapai Keesaan dan mencapai tujuan akhir “Kaivalya”. Konsep-konsep abadi… Detail

Surya Sewana & Japa Sulinggih

Kehidupan ritual dan spiritual di Bali amat sarat dengan makna dan simbol. Bagi seorang Sulinggih (pendeta Hindu Bali) berkewajiban untuk melaksanakan Surya Sewana (mehening-hening), yakni pemujaan kepada Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, dalam perwujudan sebagai Sanghyang Surya (penguasa matahari) dan juga sebagai saksi abadi. Adapun tujuan dari Surya Sewana ini, tidak lain adalah untuk… Detail