Bayuh Oton & Tirta Penglukatan Wayang Sapuh Leger

Sapuh Leger berasal dari kata dasar “sapuh” dan “leger”. Dalam kamus Bali-Indonesia, terdapat kata sapuh yang artinya membersihkan, dan kata leger sinonim dengan kata leget (bahasa jawa) yang artinya tercemar atau kotor. Sehingga secara etimologi sapuh leger diartikan pembersihan atau penyucian dari keadaan tercemar atau kotor. Kata “Sapuh Leger” di Bali secara khusus dihubungkan dengan… Detail

Upakara dan Cara Ngaturang Guru Piduka

Guru piduka dan bendu piduka adalah nama upakara, sasajen atau banten yang digunakan dalam upacara agama Hindu. Upakara ini dipersembahkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa atau leluhur sebagai sarana untuk permohonan maaf dan memohon waranugraha-Nya. Guru piduka berasal dari kata Guru dan Piduka. Guru menurut kamus sansekerta Indonesia berarti berat, sesar, luas, hebat, penting dan… Detail

Pengringkes Mantra Dasaksara

1a/b | Om Awighnà pamastu namasidem. Iwastu satàwayanya, pangaringkes dasaksara, kawruhakna pasuk wetunya, yan sira wruha ring kalingan iki, tlas papa naraka bapabunta, tekang (sa)riranta, iki kamulaning panulak satru, mwang sarwa wisesa, sami pada kasor denya, anghing haywa wera ring wong lyan, apan dahating uttama aksara iki, rasamangkanak palanya, patemuning tastra : Sa Ba Ta A… Detail

Cerita Cupak dan I Grantang

Pagi itu udara cerah. Burung-burung berkicau dengan sangat merdu. Matahari mulai tampak kemerah-merahan dan bersinar m nerangi pegunungan. Dari kejauhan tampak dua orang berjalan beriringan menuruni perbukitan. Yang satu bernama I Cupak dan yang satunya lagi bernama I Grantang. I Cupak berbadan gemuk, edangkan I Grantang berbadan kurus. Mereka adalah kakak beradik. Kedua orang bersaudara… Detail

Pawintenan Dan Sesananing Pemangku (Pinandita)

Pemangku (Pinandita) dalam Agama Hindu menempati kedudukan yang sangat penting. Peranan Pemangku tampak sangat menonjol dalam penyelesaian suatu Yadnya. Lebih lagi dalam pelaksanaan Yadnya yang cukup besar, akan menjadi kurang sempurna kalau tidak di antar oleh Rohaniawan yang dipandang sesuai untuk itu. Dalam pelaksanaan Yadnya di Bali, dikenal ada tiga unsur utama yang sangat berperan… Detail

Tattwa / Tutur Candrabherawa dengan Yudistira

Tutur Candrabherawa (Chandra Bhairava) secara tektual merupakan penggalan dari Kuntiyajña Nilacandra. Secara intrinsik tergolong lontar tutur / tattwa, disusun dalam bentuk prosa menggunakan bahasa Sanskerta singkat dan bahasa Kawi sebagai penjelasan. Di dalam tutur Candrabherawa, tentunya terkandung nilai- nilai ketuhanan sebagai pedoman hidup sampai saat ini. Ringkasan Tutur Candrabherawa Tokoh sentral yang ditampilkan dalam naskah… Detail

Horoskop pada Tenung Wariga Gemet

Pranata mangsa berbasis peredaran matahari dan siklusnya (setahun) berumur 365 hari (atau 366 hari) serta memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam lainnya yang dimanfaatkan sebagai pedoman dalam kegiatan usaha tani maupun persiapan diri menghadapi bencana (kekeringan, wabah penyakit, serangan pengganggu tanaman, atau banjir) yang mungkin timbul pada waktu-waktu tertentu. Pranata Mangsa sendiri berasal dari… Detail

Mantra, Shakti dari Shabda Brahman

Sumber tekstual dari Mantra dapat ditemukan dalam Veda, Purana dan Tantra. Kitab Suci yang terakhir pada dasarnya adalah Mantra-Shastra. Bahkan itu disebut secara umum oleh Sadhaka dan bukan Tantra Shastra. Dan demikian dikatakan dari semua Shastra, dilambangkan sebagai tubuh, bahwa Tantra Shastra yang terdiri dari : Mantra adalah Paramatma nya, Veda adalah Jivatma nya, Darsana… Detail

Konsep Kepercayaan Agama Hindu Bali

Seperti telah diketahui bahwa masyarakat Bali secara mayoritas memeluk agama Hindu, tidak jelas sejak kapan agama Hindu mulai masuk ke Bali. Beberapa sumber mengatakan bahwa yang datang ke Bali pertama adalah Rsi Markadeya, karena dianggap sebagai penyebar Agama Hindu yang datang pertama kali ke daerah Bali sekitar abad keVIII. Sebelum Agama Hindu diperkenalkan, masyarakat Bali… Detail

Kekuatan Mala Rudraksha – Mata Siwa

Pohon Rudraksha ukurannya hampir sama dengan pohon beringin. Rudraksha terbaik dapat ditemukan tumbuh di daerah pegunungan. Rudraksha Akhara dibawa dari Nepal. Sri Swamiji menanamnya di luar gubuk pertamanya, di Parna Kutir. Ketika dia melakukan pemangkasan pertama, dia hanya meninggalkan tiga cabang, dan membuat sankalpa atau memutuskan bahwa pohon ini harus menghasilkan hanya ekamukhi yang sangat menguntungkan dan kuat… Detail