Makna Filosofi dan Konsep dari Suara Gamelan Bali

Penggunaan gamelan gambelan dalam upacara Yajña telah diatur dalam Lontar Prakempa dan Aji Ghurnita. Ajaran dalam Lontar ini tidak hanya memuat tentang filosofi gambelan Bali, seperti dewa penguasa dari masing-masing suara yang dihasilkan oleh gamelan Bali atau fungsi dari masing-masing barungan gamelan Bali, namun juga memuat estetika dari suara gamelan, etika dalam memainkan gamelan, dan… Detail

Etika Suami dan Istri Hamil di Lontar Baberatan Wong Beling

Pada hakikatnya setiap manusia mendambakan apa yang disebut kebahagiaan yang kekal abadi. Tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai dan melaksanakan dharma sebagai pengendali artha dan kama yang merupakan sarana untuk mencapai kebahagiaan. Setelah melewati masa Brahmacari, seseorang diwajibkan untuk memasuki masa grhasta. Dalam tingkat hidup grhasta asrama (berumah tangga) ini masalah artha dan kama menjadi… Detail

Upacara Mebayuh Otonan sebagai Pembersihan Karma Wasana

Upacara mabayuh oton merupakan salah satu upacara manusa yadnya yang bertujuan untuk membebaskan manusia dari derita bawaan atau karma wasana atau dari sifat-sifat buruk yang dibawa sejak lahir. Sebagaimana ajaran agama Hindu bahwa manusia terikat oleh hukum Karma. Keterikatan pada Karma, menyebabkan manusia mengalami samsara atau kelahiran kembali untuk menjalani hasil karma sebelumnya. Yang dimaksud… Detail

Tutur Watugunung dalam Lontar Medang Kemulan

Tutur Medang Kemulan merupakan salah satu dari sekian banyak lontar tutur yang memuat tentang ajaran Siwa. Dilihat dari bahasa yang digunakan dan teks–teks sloka yang ada di dalamnya, maka tampaklah bahwa lontar Medang Kemulan termasuk lontar tua, tetapi lebih muda dibandingkan dengan lontar–lontar yang memuat ajaran Siwa yang lainnya seperti; Tattwa Jnana, Buana Kosa, Ganapati… Detail

Babad Sira Arya Kubontubuh – Kuthawaringin

Bhatara Ra Hyang Dimaharaja Manu turun di Tanah Jawa pada tahun Çaka 530 (tahun 608 Masehi), bulan Citra, hari kedua belas bulan hidup, wuku Julung Pujut. Baginda bermukim di Medang Kemulan, seraya mengadakan Yoga Samadhi. Sehingga tanah Jawa menjadi aman dan makmur semenjak Baginda Ra Hyang Dimaharaja Manu bertahta. Baginda memperoleh keturunan bernama Sri Jaya… Detail

Rangkaian Upacara & Bebantenan Hari Galungan dan Kuningan

Tentang Galungan dan Kuningan Hari Galungan merupakan perayaan bagi umat Hindu untuk memperingati hari dimana alam semesta jagad raya dibuat beserta seluruh isinya. Sebagai rasa syukur, umat Hindu melakukan upacara persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara. Hari raya Galungan diperingati umat Hindu setiap 6 bulan Bali (210 hari) yaitu pada hari Budha Kliwon… Detail

Sejarah Lingga Yoni di Pura Kancing Gumi

Lingga di Pura Kancing Gumi yang berada di Desa Adat Batu Lantang, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung memiliki fungsi sebagai tempat untuk melakukan persembahyangan bagi masyarakat di Desa Sulangai dan masyarakat umum karena status pura merupakan pura Kahyangan Jagat atau pura umum.  Lingga di Pura Kancing Gumi bentuknya tidak seperti Lingga-Lingga yang ditemukan di Indonesia… Detail

Ajaran Rahasia Yoga di Vijñāna Bhairava Tantra

Vijñānabhairava adalah panduan singkat tentang Diri dan sarana untuk memperoleh pengetahuan langsung tentang Diri dan pada akhirnya mencapai realisasi Diri. Jadi ini adalah panduan praktik meditasi. Vijñānabhairava adalah teks utama Shaivisme Kashmir. Ini adalah teks tantra kuno yang tidak diketahui asal dan tanggalnya, tetapi lebih tua dari milenium pertama. Ini berkaitan dengan realisasi Diri dan dengan sejumlah… Detail

Ramuan tradional di Usada Rukmini Tatwa untuk Suami – Istri

Tradisi jamu sudah lama dikenal oleh masyarakat Bali. Nenek moyang kita misalnya telah memanfaatkan tetumbuhan dengan meramunya menjadi jamu, termasuk jamu untuk kepentingan kecantikan. Salah satu buktinya adalah ditemukannya kitab lontar Rukmini Tatwa yang terdiri dari 24 atau 25 lembar daun tal. Naskah kuno ini membahas masalah obat-obatan dan yang berkaitan dengan keserasian hidup suami… Detail

Pengobatan Sakit Jiwa dalam Lontar Usada Buduh

Manusia di dalam kehidupannya tidak akan terlepas dari hal-hal yang memengaruhi pisik dan pikiran. Pengaruh tersebut akanbermuara pada realitas suatu kondisi sehingga manusia padasituasi tertentu ada dalam keadaan sehat, lelah, malas, senang,susah, dan sakit. Ketika manusia berada pada tataran kondisiyang kurang menggembirakan, mereka akan berusahamengatasinya dengan berbagai upaya. Salah satu naskah lontar yang cukup penting… Detail