Lontar Pangujanan, untuk menurunkan Hujan

Pangujanan adalah panduan untuk memanggil atau mendatangkan hujan. Lontar ini dimulai dengan gambar seekor buaya, dan kaitan antar lontar pemanggil hujan dengan buaya mungkin berasal dari pengamatan bahwa buaya lebih umum berkeliaran pada masa hujan lebat.   ᬧᬗᬸᬚᬦᬦ᭄ ᭛᭐᭛᭟ ᬦ᭄ᬬᬦ᭄ᬧᬗᬸᬚᬦᬦ᭄᭞ ᬫ᭄ᬯᬂᬧᬗᬸᬦ᭄ᬤᬂᬢᭀᬬ᭞‌ ᬰ᭞ ᬯᬶᬗ᭄ᬓᬄᬳᬜᬃᬭᬶᬂᬫᬃᬕ᭄ᬕᬳᬕᬸᬂ᭞ ᬭᬚᬄᬩ᭄ᬯᬬ᭞ ᬲ᭞ ᬧᬶᬲᬂᬩᭂᬫ᭄ᬩᬂ᭞ ᬲ᭄ᬥᬄᬳᭀ ᬧᬦᬾᬳᬜᬃᬫᬶᬲᬶᬯᬾ᭞ ᬕᭀᬦᬶᬂᬓᬬᬸᬢᬶᬦᬸᬫ᭄ᬧᬂ᭞ ᬧᬦᬸᬢᬶᬕ᭞ ᬯᬶᬗ᭄ᬓᬄᬍᬩᭀᬓ᭄ᬭᬶᬂᬧᬦᬾ᭞ ᬳᬶᬦᬶᬦ᭄ᬤᬶᬄᬧ᭄ᬗᬲᭂᬧᬦ᭄᭞ ᬫ᭞ ᬑᬁ᭞ ᬲᬂᬗᬲᬶᬳᬶᬂᬧ᭄ᬭᬦ᭞… Detail

Sanggah Kamulan dan Tata Cara Mendirikannya

Sanggah Kamulan Sanggah Kamulan berasal dari dua kata yaitu: sanggah (sanggar) yang artinya tempat pemujaan dan kamulan artinya (mula) artinya akar, umbi, dasar, permulaan, asal. Kamulan juga sering disebut kamimitan dari kata (wit) yang artinya sumber atau asal darimana manusia ada. Jadi sanggah kamulan adalah tempat pemujaan asal atau sumber. Sanggah kamulan berdasarkan letaknya adalah… Detail

Tata Cara Nyukat & Nyakap Karang serta Membangun Rumah Bali

Keharmonisan dalam membina hubungan baik dengan lingkungan didasari ajaran Tat Twam Asi yang perwujudannya berbentuk Tri Hita Karana. Pembangunan rumah sebaiknya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan sejarah tanah tersebut,  atau menyesuaikan dengan faktor keseimbangan atau keharmonisan sekala dan niskala. Karena dengan mengetahui asal tanah yang akan dibangun rumah tersebut dapat menyebabkan kenyamanan rumah saat ditempati…. Detail

Lontar Tattwa Gama Tiga

1b. Om Awighnamastu nama siddam. Pwa ki magama tiga, Gria Badulu. “Om Déwa-déwi Tri déwananem, Tri Murti, Tri Linggatmakem, Tri Purusha, suddhanityem sarwa jagat jiwatmanem. Om guru déwa guru rupem, guru madya guru purwa, guru pantarem, Aem (A-ricem) Brahma Iswara déwam Wisnu jiwatma tri lokem, sarwa jagat prathistanem sarwa wighna winasanem, Shiwa Sadashiwa, tirthan mrethaning… Detail

Gagelaran Japa Mantra Balian Bali

Balian usada Bali adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk mengobati atau menyembuhkan orang yang sakit dengan ilmu pengobatan atau sastra usada yang dipelajarinya yang dipadukan dengan kekuatan gaib atau magis dari japa mantra. Balian usada biasanya menggunakan sarana dari tumbuh-tumbuhan usada (tanaman obat) bahkan hewan tertentu,untuk mengobati pasiennya dengan diiringi atau diantar oleh doa-doa atau… Detail

Sangkul Putih dan Kusumdewa untuk Pemangku

Seorang Pemangku atau Pinandhita dalam melaksanakan tugas dan swadharmanya sebagai orang suci dalam hal melayani umat dan memiliki kawenangan untuk nganteb upacara yadnya harus mengetahui gagelarannya sebagai Pemangku seperti yang tersurat dalam Lontar Sangkul putih maupun Lingganing Kusumdewa. Dalam lontar ini sangat jelas sekali mengenai gagelaran Pemangku itu. Urutan atau eedan yang lumbrah disebut dudonan… Detail

Lontar Ageman Pemangku (Tata Cara Kepemangkuan)

Dalam melaksanakan sebuah yadnya maka akan ada yang disebut tri manggalaning yadnya yaitu, yajamana karya atau orang yang melakukan yadnya/ upacara, sang pancagra/tukang banten, dan sang sadhaka (sulinggih dan pemangku) yang akan muput upakara atau nganteb banten upacara. Keberadaan Pemangku sangatlah penting dalam upacara yadnya. Pemangku dalam melaksanakan swadharmanya harus berlandaskan akan sastra yang menjadi acuan dalam menjalankan sasananya sebagai Pemangku. Dalam menjalankan swadharmaning Jro Mangku, seorang Pemangku harus mengetahui tatacara… Detail

Sarana dan Perangkat Upakara (Uparengga) Yadnya

Upakara (Uparengga) yajña (Yadnya) yang dilaksanakan oleh umat Hindu selalu disertakan dengan segala perangkat upacara, sehingga upacara tersebut dapat berjalan dengan lancar, semarak, umat mendapatkan kepuasan (atmanastuti), dan selanjutnya dapat meningkatkan śraddha dan bhakti penyelenggara upacara yajña. Perangkat upakara yang biasa dipergunakan pada setiap upacara Panca Yajña disebut dengan istilah Uparengga. Uparengga berasal dari suku… Detail

Upanishad Pañcha Brahmā & Lima Aspek Śiva

Upanishad Pañcha brahmā (पञ्छब्रह्मा) membahas lima aspek aspek Pañchabrahmā dari Śiva, yaitu Sathyojatha, Aghora, Vāmadeva, Thathpurusha dan Īśāna, atribut, fungsi dan warna masing-masing. Aspek lima kali lipat dari Brahman atau Śiva diwakili oleh lima suku kata yang tersembunyi dalam mantra Panchaksari, “Na-Ma-Si-Va-Ya.” Upanishad juga mengungkapkan fakta bahwa setiap bentuk di alam semesta mengandung lima aspek… Detail

Pikiran Pembentuk Karakter dan Takdir

Ketika seseorang berpikir di dalam hatinya, begitu juga dia adanya, tidak hanya mencakup seluruh keberadaan seseorang, melainkan juga sangat komprehensif sehingga menjangkau setiap kondisi dan keadaan hidupnya. Seseorang secara harfiah adalah apa yang dia pikirkan, karakternya merupakan kumpulan lengkap dari seluruh pikirannya. Sebagaimana tanaman berasal dari, dan tidak bisa tanpa benih, maka setiap tindakan manusia… Detail