Perjuangan Masyarakat Bali Menjadi Agama Hindu Dharma

Sebelum penaklukan Bali oleh Majapahit tahun 1343, agama Bali tidak disebut sebagai agama Hindu. Nama-nama atau aliran agama yang pernah muncul di Bali mulai abad abad ke-7 adalah Çiwa, Buddha, Çiwa-Buddha, Wisnu, agama Buddha aliran Tantrisme. Biarpun dalam setiap zaman ada aliran dominan –karena menjadi agama penguasa–, namun aliran-aliran lain pada umumnya masih bertahan. Setelah… Detail

Yantra, Prinsip, Manfaat dan Penggunaan Kekuatannya

Yantra secara harfiah berarti “pendukung” dan “instrumen”. Yantra adalah desain geometris yang berfungsi sebagai alat yang sangat efisien untuk kontemplasi, konsentrasi, dan meditasi. Yantra membawa makna spiritual: ada makna khusus yang berkaitan dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Yantra bukanlah sihir, tetapi sebuah jalan atau teknik yang sering disalahartikan sebagai “Jadoo Toona” dan takhayul. Dalam… Detail

Jenis-Jenis Upacara Mecaru dalam Bhuta Yadnya

Bhuta Yadnya adalah yadnya yang ditujukan kepada Bhuta Kala yang mengganggu ketentraman hidup manusia. Bhuta yadnya merupakan salah satu yadnya yang diyakini oleh umat Hindu sebagai jalan untuk menjaga keharmonisan alam atau bumi agar semua unsur alam semesta akan terjaga keharmonisannya. Salah satu unsur penting dalam Bhuta yadnya khususnya upakara caru atau disebut dengan mecaru. Upacara Mecaru di Bali merupakan… Detail

Penggunaan Hewan dalam Upacara Bhuta Yadnya (Caru)

Setiap bentuk ritual yang dijalankan oleh masyarakat Hindu, utamanya di Bali, biasanya mengandung unsur-unsur kefilsafatan yang cukup tinggi. Hampir semua simbol-simbol dan mitos-mitos yang digunakan dalam ritual agama dan keagamaan mempunyai makna filosofis terpendam, yang semuanya berhubungan keselarasan hidup dan keselamatan umat manusia yang harus diyakini sebagai bentuk implementasi, keinginan dan ketaatannya pada ajaran agama… Detail

Prilaku menjaga Kesucian Pura sesuai Lontar Krama Pura

Pura adalah tempat suci umat Hindu. Dalam lontar Krama Pura tersurat mengenai tata cara dalam hal berperilaku agar tidak sembarangan di Pura. Hal itu bertujuan untuk menjaga kesucian Pura itu sendiri. Tata cara dalam berperilaku yang tersurat dalam lontar Krama Pura ini merupakan norma kesusilaan yang berlaku bagi setiap umat Hindu khususnya ketika berada di… Detail

Makna dan Fungsi Pohon Beringin untuk Yadnya dan Pengobatan

Pohon beringin sering dikatakan sebagai tumbuhan sorga. Bijinya yang kecil dapat tumbuh menjadi tumbuhan besar yang memberikan kesejukan sekaligus peneduh bagi yang berteduh dibawahnya. Akarnya yang kuat melambangkan kekokohan yang tak kan tergoyahkan. Di balik semua itu pohon beringin bagi masyarakat Hindu mempunyai arti penting, sama halnya seperti pohon Kurma bagi umat muslim, atau pohon… Detail

Babad Ksatria Tamanbali

Babad Ksatria Tamanbali memakai bahasa Bali Tengahan yang sering disebut bahasa babad bercampur dengan bahasa Jawa Kuna dan bahasa Sansekerta. Babad Ksatria Taman Bali ini merupakan silsilah leluhur para ksatria Tamanbali, di samping merupakan babad lahirnya nama Bangli, yang kita kenal sebagai salah satu kabupaten di Bali. Timbulnya nama Bangli adalah hasil kutukan Sang Anom… Detail

Prosesi Upacara Metatah (Potong Gigi) Massal

Istilah yang berkaitan dengan metatah, mesangih, mepandes ataupun potong gigi banyak dimuat dlam pustaka lontar mengurai tentang metatah seperti yang diuraikan di dalam pustaka rontal Dharma Kauripan, Eka Pratama dan Lontar Puja Kalapati. Metatah disebut juga potong gigi. Sampai kini ada tiga istilah di Bali yang lazim digunakan untuk menyebut upacara tradisi metatah yaitu: metatah,… Detail

Daksina Linggih – Simbol (Nyasa) Tuhan dalam Tri Angga

Dalam Kamus Istilah Agama Hindu diuraikan bahwa Daksina adalah 1) kanan, selatan, 2) nama banten yang bentuknya/ pembuatannya berisi beras, kelapa, telor, peselan, bijaratus, pisang, dll. Dalam penataannya berfungsi sebagai hulu. Sedangkan Linggih berarti: tempat tinggal, santapan, kasta, dan melinggih berarti duduk. Jadi, dari definisi di atas dapatlah ditarik benang merah bahwa Daksina Linggih berarti… Detail

Chanakya Niti Sastra – Ilmu Politik, Kepemimpinan dan Moralitas

Chanakya Niti Sastra secara umum dikenal sebagai ilmu politik dan kepemimpinan. Akan tetapi sesungguhnya ajaran Niti Sastra tidak hanya mengajarkan ilmu politik dan kepemimpinan, melainkan juga mengajarkan bagaimana cara membangun masyarakat yang sejahtera. Kata Niti Sastra memang sudah tidak asing lagi di kalangan tokoh terpelajar, akan tetapi bagi masyarakat yang awam masih terasa asing dengan… Detail