- 1Konsep Catur Sanak (Kandapat)
- 2Peran Kandapat Dalam Kehidupan
- 2.11. Peran Di Kelahiran Manusia
- 2.22. Peran Sebagai Kebersamaan
- 2.13. Peran Sebagai Etika
- 2.14. Peran Religius
- 2.15. Peran Sebagai Dewa
- 2.26. Sebagai Peran Tanda-tanda Kematian
- 2.17. Sebagai Peran Yoga
- 2.18. Sebagai Peran Pengembalian Kepada Asalnya
- 2.19. Peran Sebagai Dewata Nawa Sanga
- 3Proses Catur Sanak (Kandapat) Dalam Diri Manusia
- 3.1A. 1 - 10 Bulan
- 3.1B. Lepas Tali Pusar
- 3.1C. Bayi Umur 42 Hari
- 4Makna Catur Sanak (Kandapat) Dalam Kehidupan
- 4.11. Keberanekaragaman
- 4.12. Kemaha Kuasaan Tuhan
- 4.13. Kesaktian
Setelah selesai banten dipuja semua, selanjutnya memercikan tepung tawar, pangresikan, tirtha terhadap si ibu dan bayi serta ngayab pangelepas aon Upacara–upacara panelahan atau upacara kepus pungsed tersebut antara lain :
Upacara di Pamerajan:
-
- Peras, soda, daksina, penyeneng
- b) Ketipat sari akelan (6 buah)
- c) Canang payasan, canang sari
Upacara Kumara:
- Eteh-eteh daksina (beras, porosan, pepeselan, gagantusan, benang)
- Soda putih kuning, yuyu (kepiting)
- Canang burat wangi, lenga wangi, canang geti-geti
- Ketela dan jagung mentah
Upakara Pesucian:
- Banten Pangelepas Aon (muncuk kukusan, raka-raka berisi linting menyala)
- Banten panelahan (eteh-eteh pesucian)
- Banten Soroan (peras tulung sayut)
Upacara Ayaban:
- Dapetan asoroh
- Ajuman putih kuning
- Peras pengambean
- Jerimpen panegteg (sebuah wakul) didalamnya diisi sebuah tumpeng berisi telur itik matang, banten peras tulung sayut, raka-raka, beras, porosan, gegantusan, papeselan, tingkih, pangi, benang, jinah satakan, sampian naga sari
C. Bayi Umur 42 Hari
Disaat bayi berumur 42 hari maka bersihlah sudah dari cuntaka atau sebel, maka pada umur tersebut lagi dibuatkan Upacara : Dapetan, Penyeneng, Janganan, Suci, Dandanan, Canangsari, Canang raka, canang wangi untuk Dewa Kumara. Selanjutnya tinggal melanjutkan upacara ketahap-tahap selanjutnya seperti tiga bulanan, enam bulanan, tiga otonan, menek bajang atau menek kelih, metatah dan seterusnya sampai dia meninggal lagi ada upacaranya. Melalui tahapan-tahapan waktu-kewaktu, hari-kehari begitu juga dari tahapan-tahapan upacaranya maka saudara empat (catur sanak) juga ikut berubah nama dan kedudukannya.