- 1Teks dan Terjemahan Vijñānabhairava
- 1.1Tentang apa yang bukan Diri
- 1.1Tentang apa Diri itu
- 1.1Tentang meditasi pernapasan
- 1.1Tentang Shakti
- 1.1Tentang meditasi kekosongan
- 1.1Pada meditasi menggunakan agitasi
- 1.1Tentang meditasi suara
- 1.1Tentang meditasi pada tubuh
- 1.1Tentang meditasi pada Diri
- 1.2Tentang meditasi pada Diri tertinggi
- 1.1Tentang meditasi untuk melarutkan identifikasi
- 1.2Tentang bermeditasi pada elemen halus
- 1.1Pada meditasi kekosongan
- 1.1Menggabungkan nafas masuk dan nafas keluar
- 1.2Menstabilkan kebahagiaan
- 1.1Shakti di tulang belakang
- 1.2tentang kegembiraan ketika Shakti tidak ada
- 1.3Sebelum tidur (turiya)
- 1.1Tentang penggunaan iluminasi untuk meditasi
- 1.2Pada mudra dan asana
- 1.1Kesadaran satu titik
- 1.2Latihan lainnya
- 1.1Pada penglihatan tertinggi dari Makhluk Biru
- 1.2Meditasi di langit biru jernih
- 1.1Berbagai metode Meditasi
- 1.1Saat melampaui jiwa
- 1.1Tentang non-dualitas
- 1.1Berbagai amalan
- 1.2Akhir
Menggabungkan nafas masuk dan nafas keluar
वायुद्वयस्य सङ्घट्टाद् अन्तर् वा बहिर् अन्ततः।
योगी समत्वविज्ञानसमुद्गमनभाजनम्॥ ६४॥
vāyudvayasya saṅghaṭṭād antar vā bahir antataḥ |
yogī samatvavijñānasamudgamanabhājanam || 64 ||
Dengan memadukan nafas masuk dan nafas keluar, yogi mencapai keseimbangan dan menjadi mampu mewujudkan kebijaksanaan tertinggi dengan benar.
Ayat ini kadang-kadang diambil untuk merujuk pada titik antara dua napas (napas masuk dan keluar), tetapi instruksinya adalah untuk menggabungkan kedua napas, tidak menyadari tidak adanya napas di antaranya. Penggabungan ini terjadi dengan membalikkan aliran pranā-shakti yang biasanya terkait dengan napas masuk dan napas keluar. Lihat juga ayat 50.
Latihan cara 1.
Ikuti ritme pernapasan alami tubuh; bernapas melalui lubang hidung. Fokuskan perhatian pada cakra ajna, yang terletak di antara alis, dan bayangkan lubang hidung mulai dari sana dan juga menyatu di sana. Rasakan nafas mengalir ke chakra baik pada nafas masuk maupun nafas keluar. Rasakan chakra mengembang baik pada saat menarik napas maupun saat menghembuskan napas. Saat menarik napas, bayangkan shakti ditarik ke atas melalui lubang hidung dan masuk ke chakra. Pada napas keluar, bayangkan shakti didorong ke atas melalui lubang hidung dan masuk ke chakra. Di sini fusi terjadi pada napas keluar. Hal ini bermanfaat untuk membuat napas keluar dua kali lebih lama dari nafas masuk.
Latihan cara 2.
Bernapaslah melalui lubang hidung. Rasakan cakra jantung di tengah dada. Rasakan chakra ajna di antara alis. Rasakan hubungan di antara mereka. Sekarang ikuti ritme alami pernapasan tubuh anda. Pada napas masuk, udara naik dari cakra jantung ke cakra ajna, pada napas keluar, udara turun dari cakra ajna ke cakra jantung. Cinta dan kebahagiaan akan muncul.
Menstabilkan kebahagiaan
सर्वं जगत्स्वदेहं वा स्वानन्दभरितं स्मरेत्।
युगपत्स्वामृतेनैव परानन्दमयो भवेत्॥ ६५॥
sarvaṁ jagatsvadehaṁ vā svānandabharitaṁ smaret|
yugapatsvāmṛtenaiva parānandamayo bhavet|| 65 ||
Ketika seseorang dengan kebahagiaan Diri, ia harus merenungkan tubuhnya sendiri, atau seluruh alam semesta yang dipenuhi dengan kebahagiaan. Kemudian, melalui nektarnya sendiri, seseorang menjadi mampu menjalani kebahagiaan tertinggi.
Ini adalah ayat yang sangat penting. Ini mengajarkan bagaimana menstabilkan kebahagiaan yang memenuhi anda dalam meditasi.
कुहनेन प्रयोगेण सद्य एव मृगेक्षणे।
समुदेति महानन्दो येन तत्त्वं प्रकाशते॥ ६६॥
kuhanena prayogeṇa sadya eva mṛgekṣaṇe |
samudeti mahānando yena tattvaṁ prakāśate || 66 ||
Wahai yang bermata kijang, ketika melihat sebuah trik besar dilakukan, kegembiraan besar muncul yang menerangi esensi.
“Bila anda tertawa terbahak-bahak, timbullah kegembiraan yang besar yang menerangi esensi”. Jika anda tertawa terbahak-bahak karena digelitik, itu tidak masalah. Jika anda mendapatkannya dari menonton seseorang melakukan trik, itu juga bagus. Lihat juga ayat 70 dan 71.
Praktik.
Ketika anda duduk bersama sekelompok teman yang menyukai spiritualitas, dan ketika anda semua tertawa terbahak-bahak pada sesuatu, rasakan energi tawa memenuhi ruangan. Saat tawa mereda, duduklah dengan intensitas kegembiraan dalam suasana di sekitar anda. Semua diam dan renungkan dengan merasakannya, dengan menyatu dengannya, maka anda akan mengalami iluminasi esensi. Bukan esensi, tetapi pintu masuk ke dalamnya. Jika anda melakukannya, bergabung dengannya dan kemudian melepaskannya, anda bisa memasukkan esensinya.