- 1Pemandangan di Alam Astral
- 2Penghuni Alam Astral
- 3Jiwa dari orang yang telah meninggalkan Badan Fisik (Mati)
- 3.11. Kaum Nirmayakaya
- 3.22. Yang menunggu Reinkarnasi
- 3.13. Kaum Orang biasa
- 4Kehancuran Tubuh Astral
- 4.1Selongsong
- 5Orang Bunuh Diri dan Mati Kecelakaan
- 6Sumber Daya Alam Astral
- 6.1Kewaskitaan.
- 6.1Kehancuran Disintegrasi
- 6.2Materialisasi
- 6.3Apa sebabnya harus gelap
- 6.1Pengendapan
- 6.2Cahaya Roh
Pengendapan
Dalam kepustakaan Theosofi kita membaca adanya gambar-gambar yang diendapkan dari alam halus ke dalam alam wadag. Adapun hal ini seperti lain-lain hal dapat dilakukan beberapa cara. Seorang yang ingin berhubungan dengan seseorang, dapat menaruh sehelai kertas dimukanya, kemudian membentuk suatu gambar mental dari tulisan yang dikehendaki berada di atas kertas itu. Kemudian mengambil ether guna membuat gambar itu menjadi nyata di alam wadag. Atau jika dikehendaki dapat dengan sama mudahnva menimbulkan tulisan itu di atas kertas di muka korespondennya, berapa jauhpun jarak di antara mereka.
Cara ke tiga dapat menghemat waktu, karena itu banyak digunakan, ialah dengan memberikan gambaran seluruh isi surat kedalam pikiran seorang murid dan membiarkan ia melakukan pekerjaan menulisnya. Sang siswa itu akan mengambil kertas dan membayangkan surat sudah ditulis di atasnya dengan tangan sang Guru. Kemudian ia akan membuat surat itu menjadi suatu kenyataan dengan cara seperti tersebut di atas. Jika dirasakan sukar dua macam pekerjaan itu, karena harus berjalan sekaligus, ia mengambil ether dari ruang dari sekelilingnya dan juga langsung menjadikan surat tersebut tampak di atas kertas; ia dapat mengambil tinta biasa, ditaruh di atas meja disamping dirinya dan karena sudah berupa zat padat, lebih mudah penggunaannya.
Jika sebuah lukisan atau gambar harus diambil turunannya, caranya tidak berbeda, hanya bedanya seluruh gambar perlu sekali us dibayangkan dalam pikiran. Jika digunakan banyak warrna, maka ada tambahan ganda, dalam pembuatan mereka, sebab warna-warna itu harus dapat dibeda-bedakan disalin secara tepat menurut apa yang terdapat pada gambar yang harus diambil salinannya.
Jelas dalam pekerjaan ini dibutuhkan kecakapan seni. Dan dalam hal ini tidak boleh dianggap bahwa semua penghuni alam astral dengan cara ini dapat membuat salihan gambar yang sama baiknya. Orang yang pernah menjadi seniman besar dalam hidupnya, tentu akan lebih berhasil dari pada orang biasa jika ia mencoba pekerjaan ini di alam astral sesudah mati.
Sebab ia telah belajar bagaimana melihat dan apa yang harus dilihatnya. Beberapa pemanggil arwah melakukannya dalam keadaan yang benar-benar terkontrol.
Cahaya Roh
Dengan memiliki pengetahuan tentang kekuatan Alam yang disediakan sumber kekuatan alam astral bagi penghuninya, sehingga dapat dikuasai, maka “cahaya roh” merupakan hal untuk dapat dipertunjukkan. Sifat cahaya itu dapat seperti sinar fosfor atau yang menyilaukan seperti sinar listrik yang beraneka warna. Ada juga yang seperti bola-bola kecil, yang bergerak kian-kemari dengan pertolongan sejenis elemental yang suka merubah dirinya ke dalam bentuk-bentuk tersebut. Karena semua cahaya adalah getaran dalam ether, maka jelaslah yang mengerti bagaimana menimbulkan getaran-getaran itu dengan mudah akan menimbulkan setiap jenis sinar yang diinginkan.